Momen pulang kembali ke kampung halaman adalah hal paling berkesan serta ditunggu saatnya tiba dan pastinya pernah dirasakan oleh siapa saja yang merantau berpisah dengan keluarga. Tentunya bagi setiap orang tidak termasuk orang durhaka pasti menyayangi orangtua mereka. Rasa sayang ini menimbulkan rasa rindu yang besar untuk bertemu kembali dan rindu merasakan dekapan hangat orang tua yang masih terasa sampai saat ini. Rasa sayang inilah menjadi sumber dari keinginan untuk pulang kembali ke kampung halaman. Diibaratkan seperti burung yang selalu kembali ke sarangnya dan ya karena cinta yang besar burung itu terhadap anak-anaknya yang menunggu di sangkar. Di kehidupan manusia malahan terbalik yakni saat orang tua sudah semakin tidak mampu karena usia maka anak-anak diharapkan pulang kembali untuk mengobati rasa rindu itu.
Back home is the most memorable and awaited moment to arrive and certainly experienced by anyone who wandered apart from family. Of course, for everyone not including the ungodly, surely love their parents. This affection is causing great homesickness to meet again and longed to feel the warm arms of parents that feels until now. This love as source of desire to return back home. It is likened to a bird that always returns to its nest and yes because of the bird's great love for its children waiting in the cage. In human life is even reversed when parents are increasingly unable due to age, the children are expected to return home to treat that longing.
Setiap manusia memang akan disibukkan oleh aktifitasnya yang tiada henti silih berganti, dari masa kanak-kanak hinga dewasa. Diawali dari aktifitas belajar ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk meraih kesuksesan di masa depan. Lantas terjadi interaksi sosial dan mulai menapaki luasnya bumi meninggalkan semua rumpun keluarga yang dulu berada dalam satu rumah baik rumah besar atau rumah kecil. Tanpa disadari semuanya akan bekerja di bawah kendali aturan dan keinginan orang lain. Tidak hanya berhenti sampai disini, dunia baru akan dilalui ketika tiba saatnya berumah tangga, memiliki pasangan, dan anak-anak yang menjadi tanggung jawabnya.
Every human being will be preoccupied by their endless activities, from childhood to adulthood. Starts from science and skill learning activities to achieve success in the future. Then there was social interaction and began to climb the vastness of the earth leaving all family that living a life in one small or big house. Without realizing that all will work under the control of the rules and desires of others. Not just stop here, a new world will be passed when it comes time to get married, have a partner, and children as new responsibility.
Kehilangan orang-orang yang sangat dicintai sudah pasti akan mendatangkan rasa sedih dan duka yang mendalam, seolah menghapus semua kebahagiaan yang dirasakan selama masih bersama. Inilah yang dirasakan oleh para orang tua terhadap anak-anaknya yang pergi merantau meninggalkannya. Rasa cemas mereka para orang tua akan selalu ada dan bahkan seandainya waktu bisa diperpanjang maka mereka akan memintanya hanya untuk dapat mengutarakan rasa sayangnya yang selalu ada. Seperti burung yang tampa letih selalu kembali ke sarang untuk merawat anak-anaknya.
Miss somebody loved will surely bring a deep sense of sadness and sorrow, just like erasing all happiness felt while stay together. This is what parents feels at the time their children wandered apart leaving them. Anxieties of parents will always exist and even more if the time can be extended then they will ask for it just to express their ever-existing sadness. Like birds that never tired always return to its nest to care for its children.
Sisi lain dari rangkaian tulisan diatas maka dalam hidup kita sebagai manusia, sering kita lupa untuk berbuat baik khususnya buat orang tua yang semakin tua umurnya. Meski kita semua mengerti bahwa kita semua akan kembali ke sarang kita yang terakhir di alam setelah kematian. Akankah kita akan selalu berkumpul?.... "Suasana pun berubah menjadi haru ketika sang anak berpamitan dengan orang tua untuk pergi ke luar negeri dalam waktu yang lama dan sang ibu tak kuasa menahan tangis serta akhirnya meneteskan air mata saat sosok tubuh sang anak hilang ditelan sang waktu. Dalam hati bergumam jangan pergi. Jangan tinggalkan mama, dan jangan lupa pulang kembali kerumahmu".
Article by Ketut Rudi Photos
taken from Margaritha Gomang's facebook account
Model : Margaritha Gomang
Song : Fly Me To The Moon - Frank Sinatra [Cover] by Julien Mueller
No comments:
Post a Comment