Tuesday, October 30, 2018

Peternakan dan Perkebunan Sangat Baik Untuk Dikembangkan di Nusa Tenggara Timur (Farms and plantations Are Very Well To be Developed in East Of Nusa Tenggara)

Pulau Timor yang terletak di Nusa Tenggara Timur memiliki hamparan area kosong yang masih luas. Hamparan tanah karang mulai digantikan dengan hamparan tanah kosong yang ditumbuhi oleh tanaman dan rerumputan yang jumlahnya cukup luas ketika menyusuri daerah diluar kota Kupang sebagai kota provinsi NTT. Sapi merupakan salah satu ternak yang dimiliki warga setempat yang dapat dilihat paling dominan berkeliaran bebas dihamparan tanah yang luas itu. Bahkan menyeberang jalan raya. Sapi yang dipelihara masyarakat di NTT khususnya di pulau Timor bervariasi mulai dari dua ekor sampai puluhan ekor, dengan sistem pemeliharaan yang tidak intensif. Sistem pemeliharaannya siang hari ternak sapi dilepas di padang pengembalaan sehingga produktifitas ternak mereka menurun. Masyarakat yang mempunyai jumlah ternak lebih banyak tidak cukup tenaga untuk mengambil pakan. Para peternak belum biasa menanam rumput pakan ternak, oleh karena itu sistem ternak dilepas atau ternak yang digembalakan menjadi pilihan mereka.

Timor Island located in East Nusa Tenggara has a stretch of wide empty area. Expanse of coral land began to disappear and replaced by a stretch of plentiful and grasses land when down outside the city of Kupang as NTT provincial city. Cow is one of the cattle owned by local residents which may be the most dominant cattle which freely roaming the vast land. Even crossing the highway. Cattle which are raised by the local people of the province, especially in the island of Timor ranged from two to tens tail in amount, with intensiveness maintenance system. By the time in the day, cattle are released in the grazing cattle paddock to feed themselves so this system is causing their livestock productivity starting to decline. People who have more number of cattle is not having enough manpower to take the feed. The farmers have not been used to grow fodder grass, therefore released livestock system or grazing system as their choice.

11

Jagung dan sapi merupakan komoditas utama dalam usaha tani lahan kering bagi hampir sebagian besar petani di Nusa Tenggara Timur (NTT). Jagung berperan sebagai sumber pangan utama untuk menjaga ketahanan pangan (food security) bagi petani setempat, dan sapi adalah komoditas yang berperan sebagai sumber pendapatan (cash income) sehingga kedua komoditas ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem ekonomi masyarakat NTT. Selain itu budaya orang NTT membutuhkan ternak untuk kegiatan sosial mereka seperti acara pesta syukuran, pernikahan dan lain sebagainya.

Corn and cattle are major commodity of farmers in the dry land of East Nusa Tenggara (NTT). Corn serves as the primary food source for local farmers, and cattle are commodities that serve as a source of income so that these two commodities are one part of the economic system of society in NTT. Besides the culture of NTT requires livestock for their social activities such as party or celebration, weddings and others.

4

Populasi ternak besar di NTT yaitu sapi , kerbau dan kuda. Untuk populasi sapi sebagian besar berada di Kabupaten Kupang, TTS dan Belu sementara untuk kerbau dan kuda sebagian besar berada di daratan Sumba, Manggarai Barat, Rote Ndao dan Kupang.

Large livestock population in the province of NTT are the cow, buffaloes and horses. And cow population mostly found in Kupang district, TTS and Belu while for buffalo and horses are mostly found in mainland Sumba, West Manggarai, Rote Ndao and Kupang.

3

Kondisi iklim wilayah Nusa Tenggara Timur yang didominasi oleh lahan kering, beriklim kering dipengaruhi oleh angin musim. Periode musim kemarau lebih panjang, yaitu 7 bulan (Mei sampai dengan Nopember), sedangkan musim hujan hanya 5 bulan (Desember sampai dengan April). Suhu udara rata-rata 27,6° C, suhu maksimum rata-rata 29° C, dan suhu minimum rata-rata 26,1° C. Pada kondisi lahan kering beriklim kering seperti ini justru sangat potensial untuk pengembangan usaha peternakan.Luas padang penggembalaan di NTT mencapai 888.273 Ha, dengan jenis ternak yang dipelihara masyarakat seperti sapi, kerbau, kambing yang tersebar di masing-masing daerah kabupaten/kota, merupakan salah satu keunggulan dari daerah ini. Selain usaha ternak masyarakat petani di NTT mengusahakan berbagai jenis komoditi pangan seperti padi, jagung, kacang-kacangan dan ubi-ubian untuk kencukupan pangan masyarakat, namun yang menjadi permasalahan sistem usahatani belum berorientasi bisnis.

Climatic conditions of East Nusa Tenggara region dominated by dry land, dry climate characterized by monsoons. Over a long period of dry season, which is 7 months (May to November), because only 5 months of the rainy season (December to April). The average air temperature of 27.6 ° C, means most temperature is 29 ° C, and the average minimum temperature is 26.1 ° C. This dry land and dry climate conditions is very potential for livestock business development. Meadow in the province reached 888. 273 ha, with the type of livestock kept by the communities such as cows, buffalo, goats scattered in each district / city, is one of the hallmarks of this region. In addition to the livestock farmers in NTT, many local people have tried planting on many types of food commodities such as rice, corn, beans and potatoes but only for self consumption, and not for business-orientation.

2

Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat telah merubah pola konsumsi masyarakat dari kuantitas (bahan pokok tinggi karbohidrat) menjadi kualitas (bahan pokok tinggi protein). Disisi lain dengan bertambahnya penduduk, meningkatnya pendidikan dan pengetahuan, serta pendapatan dan daya beli masyarakat akan mempengaruhi perubahan pola pikir dan cara pandang masyarakat tentang keseimbangan konsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan kesehatan dan kecerdasan sumberdaya manusia. Jadi daging bukan hanya untuk acara pesta atau diekspor keluar saja. Anak -anak NTT harus makan daging dan bahan pokok tinggi protein lainnya agar tambah kuat, cerdas dan berprestasi.

Along with the population growth and increasing of the economic growth than has changed the consumption patterns from the measure (high-carb staples) into quality (high-protein staples). On the other hand, the increasing on population, education and knowledge, as well as the income and purchasing power will affect on mindset and public perception about the balance of having nutritious food to improve the health and intelligence of human resources. So the meat is not just for the party or exported out. Children of NTT should eat meat and other high-protein staple to become stronger, intelligent and well achievement.



Ketut Rudi Utama
Photo by : Molina Olivia
Location : Kabupaten Kupang



Song : Jeena Jeena - Badlapur (Acoustic Cover) - Aakash Gandhi (feat Shweta Subram) 

No comments:

Post a Comment