Pada waktu sekolah di SD dulu, kita dulu diajarkan peribahasa “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.” Prinsipnya, kesediaan bersusah payah dan menunda kebahagiaan, demi masa depan yang bahagia.
Prinsip itu sudah seperti menjadi kebenaran umum, yang menginspirasi kita bekerja keras dan rela mengerjakan hal-hal yang tak membahagiakan, demi masa depan yang lebih baik.
At the past time in elementary school, we were taught the maxim "rafting-raft upstream, swim to shore. Ail first, fun later. "In principle, willingness to take pains and postpone happiness, for the sake of a happy future.
This principle of life is becoming a general truth, that inspires us to work hard and willing to do things that are not happy, but important for the sake of a better future.
Masa dalam kehidupan dibagi menjadi tiga bagian penting yaitu masa muda atau disebut dengan masa belajar dan menuntut ilmu, masa berumah tangga yaitu masa dimana setiap orang memerlukan pasangan hidup dan memiliki keluarga baru, dan yang terakhir adalah masa tua atau masa dimana kebanyakan manusia tidak produktif kembali seperti seorang bayi.
Period of life is divided into three main parts, such as youth or referred to the period of learning and study, married is the time when everyone needs a life partner and have a new family, and the last is old age or time when most people are becoming unproductive and turned like a baby.
Masa belajar inilah masa penentu. Sebenarnya kehidupan dunia adalah kesenangan yang menipu, maka Kemudian, banyak kita temui bahwa kesenangan di masa muda, identik atau banyak yang mengarah kepada hal-hal atau perbuatan yang negatif. Baik menurut Syariat, hukum Negara ataupun hukum adat. Seperti mencoba merokok, minuman keras, tawuran, narkoba, pergaulan bebas, pacaran, sampai berzina. Kalau ada yang berpikir perbuatan-perbuatan di atas mengasyikan dan bikin senang, maka dapat dikategorikan, kekeliruan besar. Bahkan, kami katakan sesungguhnya yang melakukan hal-hal tersebut sedang bersakit-sakit. Karena sejatinya, para pelaku perbuatan tersebut sedang mengumpulkan sebab-sebab yang membuat hatinya sakit dan mati. Dan akan mengantarkan pada sakit di akhirat yaitu Neraka. Bukannya bersenang-senang malah bersakit-sakit.
The period of study is determinant for next period of human life. Actually worldly pleasures are deceptive, so then, what we found a lot of pleasure happened in youth period, which are leading human to make something or actions negatively both according to Shari'a, the State law or customary law. For example such try smoking, drinking, fights, drugs, promiscuity, courtship, till frobnicate. If anyone thinks that the above actions is exciting and fun, it can be categorized to a big mistake. In fact, actually we could say that doing these things is slowly escorting you to a destruction. Because actually, performer of such above actions are definitely collecting the causes that made them sick and die. And will lead to pain in the Hereafter Hell. Instead of Ail first, fun later.
Belajar itu menyenangkan Filosofi berakit-rakit ke hulu memberikan dorongan kita untuk bekerja keras. Itu adalah tuntunan yang benar. Sekarang tinggal menambahkan bahwa bekerja keras itu bukan sebuah hal yang menyakitkan. Belajar itu bukan merupakan beban, tetapi sebuah kebahagiaan karena ada kepuasan dan imbalan intrinsik di dalam proses itu. Bagaimana membuat kerja keras dan belajar itu menjadi sebuah kesenangan dan kebahagiaan? Itulah tantangan kita sebagai orangtua/guru. Ada tentang materi, metode, sudut pandang, dan lain-lainnya. Kalau boleh menambahkan peribahasa “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian”,
Learning is fun
Philosophy of -raft ride upstream encourage us to work hard. It is the right guidance. Now just add a words that hard working is not a painful thing. Learning is not a burden of life, but a joy of life due to satisfaction and intrinsic rewards in the process. How to make hard working and learning to be a pleasure and happiness? That is our challenge as parents or teachers. There are about a good materials, methods, viewpoints, and others needed in teaching process.And may add proverb "rafting-raft upstream, swim to shore",
Seperti lagunya Bob Marley Three Little Birds "Jangan Cemas Semua Akan Baik-Baik Saja" sehingga mempengaruhi anak-anak muda sekarang untuk menikmati kebebasan masa mudanya. Hebat sekali manusia yang punya rencana seperti ini. Apa ada jaminan dia akan hidup sampai tua? Kemudian, apakah pasti yang hidup sampai tua, fisiknya masih sehat dan kuat, hingga bisa digunakan untuk beramal dan beribadah? Bahkan bisa jadi dia akan meningal saat ia sedang bersenang-senang dengan masa mudanya.
As Bob Marley song "Three Little Birds: "Don't worry about a thing, 'Cause every little thing gonna be all right" this lyric is affecting young children to enjoy the freedom of their youth. What a great man who had a plan like this. Is there any guarantee that he will live up to the old?, Is somebody who live up to the old will always in healthy and strong in physically when needed for charity and worship as a social creäture?. Even he will died when he was having fun with his youth.
Dan yang cocok dengan keadaan ini bukanlah “berenang-renang ketepian”, alias bersenang-senang kemudian. Tetapi yang cocok adalah “berenang-renang tenggelam”, Karena dia akan tenggelam kedalam lembah kenistaan disebabkan apa yang ia perbuat di masa mudanya, serta ketidakpastian di masa tuanya.
And quote that fits to this situation is not "swimming to the shore", alias have fun later. But "swimming and drowning", Because he will sink into the valley of evil because of what he did in his youth, as well as the uncertainty in his old age.
Ketut Rudi UtamaModel : Molina Olivia
Location : Situpatenggang Lake West Java
No comments:
Post a Comment