Setiap benda yang masih mentah memiliki nilai jual yang rendah. Oleh sebab itu kebanyakan orang belum mendapatkan hasil yang maksimum dikarenakan kurangnya pengolahan dan pengemasan suatu benda yang dihasilkannya. Suatu benda akan memiliki nilai jual yang tinggi apabila telah diolah dan dikemas sedemikian rupa sehingga memberikan kesan, kemudahan atau yang disebut dengan nilai lebih.
Each raw objects has a low commercial value. Therefore most people did not get the greatest results due to lack of processing and packaging of an object produced. An object will have a high selling value if it has been processed and packaged well to give the impression, ease or added value.
Pengolahan dan pengemasan suatu produk menjadi sangat penting dilakukan di era modern ini mengingat persaingan yang cukup tinggi di dalam dunia perdagangan. Batu pada saat berserakan di sebuah tanah lapang dihargai cukup murah akan tetapi begitu dihaluskan dan diukir akan memiliki nilai jual yang cukup tinggi dikarenakan nilai seninya. Apalagi sampai diekspor.
Processing and packaging on a product becomes very important thing in this modern era and considering to the high competition in the world of trading. Rock strewn upon the ground in a field has a very low value but then will have a high value after being polished and carved due to the value of its art. Moreover, to be exported.
Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya.
Packaging is a coördinated system of preparing goods to be ready to be transported, distributed, stored, sold, and used. The presence of container or wrapping can help prevent or cut damage, protecting the product inside, protected from the dangers of pollution and physical disturbance (friction, impact, vibration). In addition, the packaging serves to put a result of processing of industrial products that easy for storage, transport and distribution. In terms of promotion, container or wrapper functions as a stimulant or buyer appeal. Because of the shape, color and decoration of the packaging needs to be considered in planning.
Budaya kemasan sebenarnya telah dimulai sejak manusia mengenal sistem penyimpanan bahan makanan. Sistem penyimpanan bahan makanan secara tradisional diawali dengan memasukkan bahan makanan ke dalam suatu wadah yang ditemuinya. Dalam perkembangannya di bidang pascapanen, sudah banyak inovasi dalam bentuk maupun bahan pengemas produk pertanian. Temuan kemasan baru dan berbagai inovasi selalu dikedepankan oleh para produsen produk-produk pertanian, dan hal ini secara pasti menggeser metode pengemasan tradisional yang sudah ada sejak lama di Indonesia.
Packaging Culture actually began when human recognized food storage system. Food storage system is traditionally preceded by incorporating food material into a container that meets. In its development in the field of post harvest, many innovations in the form of agricultural products and packaging materials. The findings of the new packaging and a variety of innovations have been emphasized by the producers of agricultural products, and it definitely shifts the traditional packaging methods that have been around a long time in Indonesia.
Sebagai contoh mengemas masakan tradisional. Ragam kemasan makanan tradisional yang sering dijumpai seperti kemasan dengan menggunakan daun pisang, kelobot jagung (pelepah daun jagung), daun kelapa/enau (aren), daun jambu air dan daun jati. Cara pengemasannyapun dilakukan dengan berbagai macam cara seperti dapat dilihat dalam Tabel contoh berikut
Cara mengemas | Bahan kemasan |
---|---|
Menggulung | Daun pisang Daun bambu Daun/kelobot jagung |
Melipat | Daun pisang Daun jambu |
Membalut | Daun pisang Daun kelapa |
Menganyam | Daun kelapa |
Pengemasan, diatas bertujuan untuk melindungi makanan dari kerusakan, juga merupakan daya pikat-bagi orang agar tergiur menikmatinya.
As a sample is packaging on traditional food. Variety of food packaging is often seen as traditional packaging using banana leaves, corn husk (maize leaf sheaths), leaf of coconut / palm (palm), guava leaf and teak leaf. Ways of packaging was done in various ways as can be seen in the following example table
How to pack | Packaging Material |
---|---|
Rolling | The Banana Leaf Bamboo Leaves Leaf / Corn husk |
Folding | Banana Leaf Guava Leaf |
Binding | Banana Leaf Palm Leaf |
Weaving | Palm Leaf |
Packaging above aims to protect food from damage, also the allure-for people tempted to enjoy.
Kemasan berfungsi untuk memaknai dan berkomunikasi. Sebuah paket harus: melindungi produk, dapat disesuaikan dengan kecepatan alur sampai produk tersebut diproduksi, mempromosikan atau menjual produk, meningkatkan densitas produk, membantu menjelaskan kepada konsumen dalam hal menggunakan produk, memberikan nilai dapat digunakannya kembali kemasan suatu produk tersebut kepada pengguna , memenuhi persyaratan hukum, dan tetap mengeluarkan biaya yang rendah.
Packaging design serves to contain and communicate. A package must: protect the product, be adaptable to production-line speeds, promote or ability to sell, increase the product's density, help the consumer in using the product, provide reusable value to the user, satisfy legal requirements, and keep related to low expenses on creating it.
Pelabelan produk. Label adalah teks dicetak pada kemasan produk atau, dalam kasus barang seperti pakaian, melekat pada produk itu sendiri. Secara hukum, label termasuk semua ditulis, dicetak, atau material grafis pada kemasan produk yang terlibat dalam perdagangan antarnegara atau dimiliki untuk dijual. Undang-undang yang mengatur kemasan dan pelabelan adalah UU Kemasan dan Pelabelan tahun 1966 yang mana mengamanatkan bahwa setiap paket produk atau label pada "label display utama" (bagian dari label yang paling mungkin untuk dilihat oleh konsumen) yang informasi berisikan sebagai berikut: 1) jenis produk; 2) produsen atau nama prosesor dan lokasi; 3) kuantitas (jika ada); dan 4) jumlah dan ukuran porsi (jika ada).
Product Labeling is text printed on a product package or, in the case of items like clothing, attached to the product itself. Legally, all labels are including written, printed, or graphic material on the containers of products that are involved in interstate commerce or held for sale. The main body of legislation governing on packaging and labeling is the Fair Packaging and Labeling Act of 1966. It mandates that every product package or label specify on its "principal display label" (the part of the label most likely to be seen by consumers) the following information: 1) the product type; 2) the producer or processor's name and place; 3) the measurement (if applicable); and 4) the number and size of servings (if applicable).
Selain itu, kemasan idealnya harus dirancang untuk dapat digunakan secara normal oleh konsumen. Contoh paket yang dapat mengakibatkan kerugian bagi konsumen antara lain: kemasan dengan tepi tajam, seperti beberapa tabung pull-top; wadah kaca; dan kotak barang dengan berat yang mungkin dapat merusak ketika konsumen membawa produk dengan kotak berat tersebut atau menyebabkan hal yang tidak baik atau cedera pada konsumen jika diangkat atau terjatuh.
Furthermore, packages should ideally be designed to handle normal use by consumers. Examples of packages that may result in harm to consumers include: those with sharp edges, such as some pull-top canisters; glass containers; and heavy item boxes which might break when the consumer is carrying them or cause strain or injury to the consumer when picked up or set down.
Sebuah kesan kualitas merupakan persyaratan dalam penjualan yang dipengaruhi oleh suatu kemasan karena barang yang dianggap berkualitas rendah biasanya diasumsikan memiliki nilai rendah, terlepas dari harga. Contoh kesalahan kemasan yang menyampaikan kualitas rendah atau nilai rendah meliputi: huruf pudar atau warna pudar, desain norak atau jenis huruf yang aneh, gambar dan desain usang, dan konstruksi dengan bahan murah.
A quality impression is an important sales need for packaging because items that perceived to be a low quality are usually assumed to have a poor value, regardless of price. Examples of packaging mistakes that convey low quality or poor value include: faded lettering or colors, tacky designs or strange typeface, outdated pictures and designs, and cheap packaging material.
Pelajaran tentang pengemasan produk hampir telah diajarkan sejak dini pada mata pelajaran ekonomi sampai ke tingkat master dalam pemasaran. Akankah nantinya harga barang akan bertambah tinggi terus seiring dengan perkembangan jaman?.
Lessons about packaging products almost have taught from an early age on economic subjects to the level of a master's in marketing. Will the price of goods will continue to increase in line with the changing times ?.
Berbicara tentang Tempe, saya menjadi lapar kepingin menikmati tempe goreng yang empuk dan panas. Biar murah saya membelinya di desa saja tanpa pembungkus yang mahal.
Speaking about fries soyabean curd, I became hungry and what I want is to enjoy fried soyabean curd which is crispy, soft and hot so delicious. In order to get cheaper I will buy it in the village without a glamorous packaging.
Semoga bermanfaat
May be useful
Artikel dan Foto diposting Oleh : Ketut Rudi Utama
Posting by Ketut Rudi Utama
No comments:
Post a Comment