Monday, January 14, 2019

Langit Di Nusa Tenggara Timur "Sonde" Ada Lawan ( Amazing Sky's Of East Nusa Tenggara)

Semua berlomba-lomba untuk mencari sebuah keindahan. Dan tidak perlu jauh-jauh mencarinya. Cobalah tengadahkan kepala ke langit maka saat siang hari awan tampak biru sebiru lautan saat cerah tanpa awan atau berwarna-warni beraneka rupa bentuk awan. Namun saat musim hujan tiba harus berhati-hati meski bentuknya indah tapi berbahaya oleh ganasnya petir yang menyambar-nyambar mematikan semua pohon-pohon yang tinggi menjulang keangkasa dan menyambar gedung-gedung pencakar langit nan tinggi kokoh bak robot penghancur dalam film Transformer. 

All are competing to find a beauty. And there is no need to look far for it. Try turning your head to the sky so that during the day the clouds look blue as blue as the ocean so bright without clouds or colorful shapes of clouds when cloudy. But at rainy season then it must be careful even though the shape of clouds is beautiful but dangerous by the ferocious lightning that snatches all of  tall trees soaring into the sky and grabs the tall, sturdy skyscrapers which stand taft like the crushing robots in the Transformer film.

Di atas Rumahku (Above my house)

Nusa Tenggara Timur (disingkat NTT) adalah sebuah provinsi di Indonesia yang meliputi bagian timur Kepulauan Nusa Tenggara. Provinsi ini beribukota di Kupang dan memiliki 22 Kabupaten/Kota. Luas wilayah daratan 47.349,9 km2 dan luas wilayah lautan 200.000 km2. Jumlah pulau yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur 566 pulau dimana 42 pulau telah dihuni sedangkan 524 pulau tidak berpenghuni.

East of Nusa Tenggara (abbreviated as NTT) is a province in Indonesia covering the eastern part of Nusa Tenggara Islands. This province has its capital in Kupang and has 22 regencies / cities. The land area is 47,349.9 km2 and the area of sea is 200,000 km2. The number of islands in East of Nusa Tenggara Province is 566 islands where 42   inhabited islands while 524 islands are uninhabited.


Indahnya Awan (Beautiful Clouds Formations)
Seperti halnya di tempat lain di Indonesia, di Nusa Tenggara Timur dikenal 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Pada bulan Juni - September arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya pada bulan Desember-Maret arus angin banyak mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudera Pasifik sehingga terjadi musim hujan. Ada hal indah yang jarang dibahas di berbagai media dan biarlah ku mulai menggoreskan pena membuat sebuah tulisan bertajuk indahnya awan di Nusa Tenggara Timur Indonesia. 

As in another places in Indonesia, there are 2 seasons in East of Nusa Tenggara, are the dry and rainy season. In June - September wind flows originating from Australia and do not contain a lot of water vapor resulting to a dry season. Conversely in December-March many wind currents contain water vapor from Asia and the Pacific Ocean so that the rainy season occurs. There are beautiful things that are rarely discussed in various media and let me start scratching pens to make an article titled beautiful clouds in East of Nusa Tenggara Indonesia.

Saat Mancing Di Teluk Kupang (At Fishing Time Kupang Bay)
Saat kulewati hari-hari di NTT, dan saat kupandangi langitnya, aku mendapatkan sebuah lukisan indah mahakarya Tuhan dan beraneka rupa membaur dengan keindahan alamnya. Awan-awan ini ku nikmati secara gratis saat membuka jendela rumah atau saat keluar menginjakkan kaki di bumi flobamora dan bahkan saat bepergian dengan pesawat udara juga kujumpai hamparan awan-awan yang indah. 

When I spent the days in NTT, and when I looked at the sky, I got a beautiful masterpiece painting of God and various forms blended with its natural beauty. I enjoyed these clouds for free when I opened my home window or when I set foot on earth of Flobamora and even when I traveled by air, I also found a beautiful expanse of clouds.
Saat Senja (At Dusk)
Sebuah hiburan tersendiri saat ku merasa bosan memandangi lautan, menapaki jalanan yang berkelak-kelok nan indah atau kuda-kuda berlarian di ladang pengembalaan, akhirnya aku dapat melihat formasi-formasi awan yang indah di bumi Flobamora Indonesia.

Such an exclusive entertainment when I  felt bored looking at the ocean, walking on beautiful winding streets or horses running around the pasture fields, finally I was able to see the beautiful cloud formations on the earth of Flobamora Indonesia.

Kupang Barat Saat Musim Panas (Summer In West Kupang)


Tentunya diseluruh belahan bumi pasti ada awannya. Dan beraneka rupa bukan?. Sehingga sering dijadikan sebuah kata bijak untuk memotivasi yakni "Dimana bumi dipijak disana langit dijunjung". Akan ada beraneka budaya di masing-masing daerah diseluruh muka bumi ini. Dan sama seperti keberadaan awan ini. 

Surely throughout the hemisphere there must be clouds. And it is diverse, isn't it? So then often used as a wise word to motivate such as "Where the earth is standing on, then there is heaven is upheld". There will be various cultures in each region throughout the earth. And just like the existence of this cloud.

Sawah Di Tilong (Ricefield of Tilong)


Di jaman modern sekarang ini semua berlomba-lomba membangun daerahnya dan berkiblat seperti kota-kota besar yang ada penuh dengan gemerlapnya cahaya dan menjadi kota metropolitan. Banyak zat-zat yang dihasilkan oleh effek rumah kaca seperti CO2, CO, NO2, SO2 yang sering dikeluarkan oleh pabrik, mobil, motor dan pembakaran yang memiliki warna gelap menyeramkan, sehingga langit menjadi kotor tidak berbentuk. Banjir mulai terjadi dan semua orang akhirnya melihat kebawah dan tidak ada waktu untuk menengadahkan kepala ke langit meski saat berdoa tatkala pandangan wajah ke langit tampaknya seperti bumi ini telah ditinggalkan oleh Sang Pencipta.

In today's modern era, all are competing to build their area and oriented to become big cities that are full of glittering lights just like a metropolitan city. Many substances are produced by glasshouse effects such as CO2, CO, NO2, SO2 which are often released by factories, cars, motorbikes and combustion that have a creepy dark color, so the sky becomes dirty, formless. Floods began to occur and everyone finally looked down and there was no time to look up to the sky even though while praying when the face up to the sky seemed like this earth had been abandoned by the Creator.





Article and Photos by Ketut Rudi

Sembilan formasi awan yang langka dan indah (Available only in bahasa)


No comments:

Post a Comment