Friday, February 15, 2019

Bermalam Di Tengah Lautan "Bagang Apung" Di Teluk Mutiara Alor NTT (Overnight In the Middle of the Sea "Floating Bamboo House Bagang" Located in Mutiara Bay Alor NTT

Setiap naik kapal untuk berwisata melihat keindahan pulau-pulau di alor atau saat pergi mancing bersama di beberapa spot mancing di alor, saya menyusuri teluk mutiara dan berpapasan dengan salah satu alat tangkap pasif yang lasim disebut dengan bagang apung di Indonesia. Seperti rakit atau rumah bamboo yang mengapung di tengah lautan. Bagang ini tetap tidak berpindah karena telah diikat jangkar yang kuat. Saya penasaran untuk mencari lebih banyak informasi terkait Bagan apung ini.  Dan edisi perjalanan memancing ikan menjadi tidak menarik lagi dan ingin melihat aktifitas yang terjadi di bagang apung ini yang mana kebetulan pemiliknya adalah sahabat saya di Alor. Saya menginap di tengah lautan ya sembari memancing ikan di tempat yang dalamnya sampai 100 meter dilihat dari warna tali pancing yang keluar sampai ke dasar.

Every time I take a boat for a sea tour to find the beauty of Alor archipelago or when I go fishing with my friend in several fishing spots on the coast, I walk along the Mutiara bay and pass into one of passive fishing tools called floating Bagang in Indonesia. Like a bamboo raft or floating house in the middle of the ocean. This Bagang remains steady because it has been tied to a strong anchor. I was curious to find more information about this floating chart. And  the fishing trip was not interesting anymore and high motivation risen to see the activities that occur in this floating bagang which luckily owned by my best friend in Alor. I have stayed in the middle of the ocean, while fishing up to 100 meters detected by the color of my fishing line that came out to the bottom.

Salah Satu Bagang di perairan Moru Teluk Mutiara Kalabahi Alor NTT ( Bagang located in Moru waters Mutiara Bay Kalabahi Alor NTT)
Saya bersama crew bagang apung berangkat saat senja atau sebelum matahari tenggelam. Hal ini dikarenakan proses tangkap pada bagang apung mengandalkan proses penerangan agar ikan dapat ditangkap, jadi dilakukan malam hari. Ikan yang tertarik oleh cahaya (Fototaksis), antara lain seperti jenis mackerel, sardin, cumi-cumi dan baracuda. Sebelum gelap para crew harus memasang pencahayaan di seputar bagang apung.

I was with floating bagang crew leaving at dusk or before sunset. This is because the fish capturing process on floating bagang relies on the lighting process so that fish can be caught, so shall be conducted at night. Type of fish that are attracted by light (Photo-taxis), among others, are types of mackerel, sardines, squid and barracuda. Before dark the crew had to install lighting around the floating bagang.

Berlayar menuju bagang apung (Sail to the floating bagang)


Pencahayaan mulai dilakukan saat matahari tenggelam menggunakan energi listrik yang berasal dari mesin genset. Tampak seperti sebuah rumah saja terang ditengah gelapnya lautan dan para crew tampak santai menunggu setelah semua persiapan dilakukan. Tidur-tiduran dan menyiapkan tenaga untuk kegiatan selanjutnya. Setelah berkeliling di untaian bambu, saya pun mancing dan terkadang menelentangkan badan tidur di kapal yang saya gunakan sembari memandangi pulau-pulau yang mulai memudar dikegelapan malam dan memandangi indahnya bintang diangkasa. Syukur saat ini tidak berawan dan tidak ada angin dan cuaca sedang baik.

Lighting begins when the sun sets using electric energy from the generator engine. It looked like a house was bright amidst the dark sea and the crew seemed relaxed waiting after all the preparations were made. Sleep and prepare energy for the next activity. After wandering around the bamboo strands, I was fishing and sometimes stretched my body to sleep on the boat that I was using while looking at the islands which began to fade in the dark of the night and stared at the beautiful stars in the sky. Lucky that the time was cloudless and there was no wind and the weather was good.

Suasana di bagang apung saat malam (The atmosphere at the floating bagang at night)
Suasana di bagang apung saat malam (The atmosphere at the floating bagang at night)
Tampak nelayan-nelayan kecil juga ikut memancing ikan diseputaran bagang. Saat lelah mereka mengikatkan tali perahu kecilnya di bagang apung. Suasana tampak tenang hanya terdengar suara genset yang kadang kala mengganggu keheningan malam indah ini. Lampu-lampu rumah dikejauhan menandakan bahwa lokasi bagang ini jauh letaknya dari bibir pantai. Sewaktu-waktu crew bagang dan nelayan - nelayan saling menanyakan hasil tangkapan malam itu. Mereka sepertinya saling mengenal satu sama lainnya.

It appeared that small fishermen also join in fishing around Bagang. When they were tired they tied the rope of their small boat on the floating bagang. The atmosphere seemed calm only the sound of the generator set which sometimes interrupted the silence of this beautiful night. The lights of the house in the distance indicated that the location of this bagang is far from the shoreline. Anytime then crew members and fishermen were asking each other about the catch that night. They seemed to know each other.

Nelayan lokal mencari ikan di seputaran bagang apung (Local fishermen were fishing near to the floating bagang)
Nelayan lokal mencari ikan di seputaran bagang apung (Local fishermen were fishing near to the floating bagang)
Saat waktunya tiba, yakni dianggap cukup untuk melakukan penangkapan, maka sinar-sinar lampu dikurangi dan dibawa ke tengah-tengah bagang apung sehingga bagian yang terang ada ditengah-tengah jaring yang sudah mengitari bagang apung ini. Ikan-ikan yang menyukai cahaya akan berkumpul pada satu titik dan para crew bekerja dengan gesit memutar alat penarik jaring secara manual dan saya lihat membutuhkan tenaga extra agar jaring terangkat dengan cepat.

When the time comes, which is considered sufficient to make a catch, the light rays were reduced and some bulb taken into the middle of the floating bagang so that the bright part is only in the middle of the net that has circled around this floating bagang. Fishes  will gather at one point and the crew was working nimbly to rotate the net pulling tool manually and I saw that it requires extra energy to make the net  lifted quickly.

Saat penangkapan (At Catching Process)
Saat penangkapan (At Catching Process)
Saat penangkapan (At Catching Process)
Kadangkala mereka tidak mendapatkan hasil yang memuaskan. Ya beginilah ternyata kehidupan para nelayan yakni tergantung alam. Tapi mereka tetap menjalani rutinitas ini. Modal untuk penangkapan adalah minyak untuk perahu dari rumah menuju bagang dan untuk hidupkan genset.

Sometimes they don't get satisfactory results. Yes this is showing that the lives of fishermen are dependent on nature. But they still undergo this routine. What are needed  for this kind of fishing are oil for boats from home to bagang and to turn on generator sets.

Om Pas (berbaju biru) dengan Crew sedang briefing (Uncle Pas (Blue shirt) with his crew during briefing)
Hasil penangkapan bagan apung di Alor umumnya didominasi oleh jenis ikan Melus yang dijual dipasar lokal kalabahi. Syukur hari ini mendapatkan cumi-cumi meski tidak banyak dan kamipun memasak secukupnya untuk kami nikmati di tengah lautan yang tenang. Ada beberapa Ikan yang takut oleh cahaya (photohobia) , antara lain : belut, kepiting, dan gurita. Jadi jangan harap bisa mendapatkan jenis ikan ini di bagang apung. Sebuah pengalaman yang luar biasa. Terima kasih Om Pas di kenari lang Kalabahi Alor atas pengalaman yang luar biasa.

The results of catching by floating charts in Alor are generally dominated by Melus fish sold in the local market of Kalabahi.  Fortunately at the time we got so many squid, and we cook some of them for us to enjoy in the middle of a calm sea. There are some fish that are afraid of light (photohobia), including: eels, crabs and octopuses. So don't expect  to get this type of fish in floating bagang. An amazing experience. Thank you Om Pas at Kalabahi kenari lang Alor for an amazing experience.





Article and photos by Ketut Rudi



Tinggalah Ku Sendiri (Nike Ardila) - COVER BY ANDREY

No comments:

Post a Comment